Jatah Pupuk Subsidi di Kabupaten Kediri Turun dari Tahun 2022

Jatah Pupuk Subsidi di Kabupaten Kediri Turun dari Tahun 2022
Petugas dari PT. Pupuk Indonesia saat meninjau salah satu gudang pupuk di Kabupaten Kediri. (foto : isa/afederasi.com).

Kediri, (afederasi.com) - Tahun 2023 ini jatah alokasi pupuk subsidi di Kabupaten Kediri mengalami penurunan yang sangat signifikan dibandingkan dengan tahun 2022 lalu. Tak hanya jatah pupuk, dalam regulasinya tahun 2023 ini, pupuk yang disubsidi hanya berjenis Urea dan NPK. 

Berdasarkan data yang diberikan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri, alokasi pupuk subsidi urea tahun 2023 mendapat jatah 44.367 ton, jumlah ini turun sekitar 3000 ton dibandingkan tahun 2022 lalu yang berjumlah 47.367 ton. 

Tak hanya itu, pupuk subsidi jenis nitrogen, posfor, dan kalium (NPK) juga mengalami penurunan yang signifikan. Dimana pada tahun 2022 mendapat jatah sebanyak 37.084 ton, kini hanya menjadi 17.084 ton. 

"Berdasarkan Permentan (peraturan menteri pertanian) no.10 tahun 2022 kemarin, saat ini jenis pupuk yang disubsidi ada NPK dan Urea sedangkan komoditi pangan dari 70 sekarang hanya 9, diantaranya padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah dan putih, tebu, kopi serta tanaman kakau," jelas Kasi Pupuk, Pestisida dan Alsintan, Slamet, Jum’at (13/1/2023).

Menurut Slamet, alokasi jumlah pupuk tersebut berdasarkan Keputusan menteri pertanian (kepmentan) dengan mengacu pada data yang telah ditentukan oleh pusat pada serapan pupuk tahun 2022 lalu. Ditambah lagi, pada tahun ini sudah tidak lagi menggunakan elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) namun harus wajib terdaftar ke e-Alokasi.

"Kalau e-RDKK ini sifatnya usulan dari daerah ke pusat, namun pada E-Alokasi, data turun dari pusat ke daerah. Sementara untuk diluar dari data itu, petani bisa membeli pupuk non subsidi," jelas Slamet. 

Sementara itu, terkait serapan pupuk di awal tahun 2023 ini, Slamet menyebut jika para petani sudah bisa untuk membeli dan mendapatkan pupuk di seluruh kecamatan di Kabupaten Kediri. Mengenai besaran pupuk yang diterima oleh para petani, Slamet mengatakan jika tergantung pada jumlah tanaman yang akan dibudidayakan. 

"Memang ada sebagian kecamatan yang belum di cetakkan kartu e-Alokasi, tapi secara keseluruhan sudah tersebar," tandas Slamet. (sya).